Dasar – Dasar Jurnalistik

2.1 Susunan Berita

 

Komponen utama yang membentuk sebuah berita adalah teras berita(Lead) dan tubuh berita (body). baik dalam penulisan berita secara konvensional atau berita yang disusun dengan pola variasi terdapat kedua komponen ini. lazimnya berita ditulis dengan pola piramida terbalik. yaitu mulai dari bagian paling penting( teras) makin ke bawah makin kurang penting.  Bagian paling atas (alinea pertama) disebut lead/inti berita, merupakan bagian fakta paling penting, sedangkan bagian selanjutnya merupakan uraian/penjelasan  dari alinea pertama tersebut(tubuh berita).yang bawah akhir berita.

Penulisan seperti ini tidaklah mudah  karena: 1) kebiasaan sejak nenek moyang kita menyampaikan pesan secara  bertutur,  sehingga menulis belum menjadi budaya, dan 2) kebiasaan kita bercerita secara kronologis, yaitu bagian penting ditempatkan di akhir cerita.

Kegunaan menulis bagian terpenting paling atas adalah:

  1. Memudahkan redaksi dalam menyiarkan berita. Yaitu,  bila ruang/waktu tidak cukup untuk memuat seluruh isi berita, maka bisa mengabaikan bagian bawah berita
  2.  Membantu khalayak  agar cepat mengetahui isi berita. Yaitu, dengan hanya mengetahui bagian paling penting, khalayak sudah bisa memahami berita tersebut.

 

 

2.2 Prinsip-prinsip Dasar yang Harus Diketahui Wartawan dalam Menulis Berita

Ada lima syarat menulis berita, yaitu:

  1. Kejujuran: apa yang dimuat dalam berita harus merupakan fakta yang benar-benar terjadi. Wartawan tidak boleh memasukkan fiksi ke dalam berita.
  2. Kecermatan: berita harus benar-benar seperti kenyataannya dan ditulis dengan tepat. Seluruh pernyataan tentang fakta maupun opini harus disebutkan sumbernya.
  3. Keseimbangan:
    Agar berita seimbang harus diperhatikan:

    1. tampilkan fakta dari masalah pokok
    2. jangan memuat informasi yang tidak relevan
    3. jangan menyesatkan atau menipu khalayak
    4. jangan memasukkan emosi atau pendapat ke dalam berita tetapi ditulis seakan-akan sebagai fakta
    5. tampilkan semua sudut pandang yang relevan dari masalah yang diberitakan
    6. jangan gunakan pendapat editorial
  4. Kelengkapan dan kejelasan

Berita yang lengkap adalah berita yang memuat jawaban atas pertanyaan who, what, why, when, where, dan how.

  1. Keringkasan:
    Tulisan harus ringkas namun tetap jelas yaitu memuat semua informasi penting.

2.3 Ciri dan Langkah Menyusun Berita

 

  1. Penemuan peristiwa atau kejadian

Isi berita berkaitan dengan peristiwa-peristiwa aktual. Jika tidak muncul

peristiwa seperti perampokan, bencana alam, kebakaran, dan kejadian mendadak

lainnya, pencari berita perlu mencari dan menangkap kegiatan-kegiatan unik yang

muncul di masyarakat.

 

  1. Pencarian sumber berita

Agar isi berita akurat, penulis berita harus dapat menemukan tokoh yang mampu

memberikan informasi secara tepat peristiwa yang akan diberitakan. Sebagai contoh

untuk mendapatkan informasi tentang data korban dan proses kejadian, penulis

dapat mewawancarai pihak kepolisian setempat.

 

  1. Pewawancaraan

Wawancara dilakukan penulis berita untuk memperoleh fakta tentang suatu

kejadian, data korban, atau proses kejadian.

 

  1. Pencatatan hal-hal penting

Selama proses pencarian informasi, penulis dapat dipandu dengan pertanyaan

apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana proses terjadinya peristiwa.

 

  1. Penyusunan berita

Penyusunan berita pada hakikatnya harus menggunakan bahasa yang singkat

dan jelas.

 

2.4 Teknik Menulis Berita

 

Menulis sebuah berita bukanlah hal yang mudah, karena untuk bisa menghasilkan sebuah berita yang baik diperlukan teknik-teknik yang baik dan benar pula di dalam mengumpulkan berita atau menulisnya, agar berita yang dihasilkan berbobot dan memiliki daya tarik pembaca. Disini akan diungkapkan mengenai bagaimana menulis sebuah berita yang sesuai dengan kaedah-kaedah penulisan berita.

  1. Langkah- Langkah Penulisan berita.

Hal- hal yang harus diperhatikan dalam penulisan berita:

  1. a)  Obyektif, seorang wartawan harus menjaga jarak dengan peristiwa yang diangkatnya sebagai berita, dengan demikian seorang wartawan dilarang melibatkan kepentingan pribadi dan pandangan subyektif atas peristiwa. Namun tulisan harus faktual atau dituliskan berdasarkan fakta dan data yang benar- benar ditemukan dilapangan.
  2. b)    Cover both side, tulisan harus seimbang dan berusaha mencantumkan semua pihak yang terlibat dalam peristiwa.
  3. c)     Prinsip hemat kata, prinsip dasar komunikasi menghendaki agar komunikasi berjalan dengan cepat dan jelas, dalam waktu dan ruang yang relatif terbatas, selain itu perhatikan penggunaan bahasa yang hemat dan maksud serta inti dari tulisan bisa dipahami. Hal ini agar berita efisien dan efektif, baik dari pemilihan diksi, membentuk kalimat, penyusunan alinea, hingga membentuk plot seefektif mungkin, yang terpenting dalam penulisan berita adalah pembaca mudah mencerna informasi yang disampaikan.
  4. d)    Berita harus menggandung unsur 5W+1H, artinya dalam berita harus dijelaskan peristiwa apa yang ditulis, siapa saja yang terkait, kapan itu terjadi, dimana terjadinya dan bagaimana rangkaian peristiwa tersebut.
  5. e)    Sebuah berita harus ditulis dalam piramida terbalik . Dalam pola ini maka data yang paling penting harus diletakan dialinea- alinea pertama. Dengan demikian semakin atas letak alinea, semakin penting pula data yang dikandungnya, alinea pertama yamg disebut dengan lead merupakan alinea terpenting. Sebab dalam lead inilah termuat angel(sudut bidik), berita dan inti yang dipaparkan.
  6. Bentuk dan Jenis Susunan Berita.

Pada era modern seperti sekarang ini, sudah sangat banyak media penyaji berita yang relative canggih dan juga efektif, sehingga memudahkan para pembaca berita di dalam mendapatkan berita. Untuk itu, berita yang dimuat di media cetak pun harus menyesuaikan dengan kebutuhan pembaca, yang nota bene pembaca sekarang adalah orang-orang yang tidak cukup memiliki banyak waktu di dalam kesehariannya apalagi untuk membaca Koran, mereka cenderung lebih tertarik untuk melihat berita melalui TV yang dianggap sangat efisian dalam mempebaharui informasinya. Supaya media cetak tidak terlalu tertinggal jauh dengan TV atau radio, maka harus dimuat dengan seefektif dan seefisien mungkin. Di bawah ini adalah beberapa bentuk dari struktur penulisan sebuah berita, yaitu:

 

  1. Bentuk Piramida terbalik; dalam penulisan berita dimulai atau diawali dari berita yang dianggap paling penting, setelah itu diikuti hal- hal yang kurang penting. Bentuk ini sering dipakai untuk menulis berita- berita langsung (straight news). Bagian paling penting dituangkan dalam lead atau alinea pertama berita.
  2. Bentuk Piramida tegak; penulisan berita diawali dari hal- hal yang kurang penting, kemudian diikuti ke hal- hal yang semakin lama semakin penting.
  3. Bentuk Pararel; penulisan berita ini antara alinea- alinea awal, pertengahan hingga akhir dianggap memiliki bobot yang tidak jauh berbeda.
  4. d)  Bentuk Kronologis; penulisan bentuk ini memaparkan data- data atau informasi secara berurutan. Antara alinea awal, pertengahan sampai akhir berita merupakan proses waktu atau peristiwa yang sulit untuk dipisahkan.
  5. Proses atau tahap menulis atau menyusun berita:

Dibawah ini adalah tahap dalam penulisan sebuah berita atau bisa dikatakan juga sebagai alur menulis berita, yakni:

  1. Fact Organizing yaitu pengorganisasian/ pengumpulan fakta oleh wartawan yang akan menulis berita. Apakah itu hasil interview, kejadian langsung, ataupun menggunakan data- data tertulis yang telah tersedia.
  2. Lead Decission yaitu penentuan lead untuk teras berita. Ingat, gagal menentukan lead, bisa berarti gagal menulis berita.
  3. Word selection yaitu pemilihan kata- kata yang cocok, untuk mendukung penulisan berita, usahakan alur yang runtut, jangan melompat- lompat sehingga dapat mengganggu pemahaman pembaca.
  4. Start to write yaitu ambil mesin ketik atau komputer, kertas, jika perlu referensi pendukung. Konsentrasilah dalam menulis sehingga tidak keliru.[6]

Menurut Prof. John Hohenberg, sebagaimana dikutip oleh Rosihan Anwar dalam bukunya Bahasa Jurnalistik dan Komposisi, gaya bahasa dan patokan yang digunakan dalam penulisan berita sebaiknya :

  1. Teliti, ringkas, jelas, dan mudah dimengerti.
  2. Gunakanlah kalimat yang relative singkat, sederhana, dan satu paragraf cukup terdiri atas satu hingga tiga kalimat.
  3. Satu gagasan sama dengan satu kalimat.
  4. Prioritaskan kata-kata yang pendek.
  5. Gunakan kata kerja yang kuat dan berhemat dalam menggunakan kata sifat.
  6. Spesifik dalam penulisan (seperti dalam menyebutkan tinggi, berat, jarak dan lain-lain).
  7. Gunakan kutipan-kutipan yang mengandung arti secara parsial.
  8. Cermatilah penulisan berita dengan pola piramida terbalik

 

Menulis berita itu memiliki struktur atau susunan tersendiri.Caranya tidak seperti menulis surat cinta atau menulis surat kepada orang tua. Tetapi disusun sedemikian rupa untuk memudahkan para pembaca memahami secara mudah dan benar.
Bentuk Piramida terbalik yaitu dalam penulisan berita dimulai atau diawali dari berita yang dianggap paling penting, setelah itu diikuti hal- hal yang kurang penting. Bentuk ini sering dipakai untuk menulis berita- berita langsung (straight news).

 

2.5 Pendekatan dalam membuat berita

Terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk melulis berita Staight dan soft. Straight News berita yang disajikan langsungdengan menyebutkan pokok persoalan/pikiran utama mengingat tidak semua orang memiliki waktu luang untukmembaca,mendengar dan menyaksikan penyajian berita. Kesibukan membuat seseorang praktis untuk mengetahui berita hanya ingin menikmati utamanay saja.

Beberapa jenis Straight News menurut suhandang (2004) antara lain;

  1. Matter of fact news, yaitu berita yang hanya mengemukakan fakta utama yang terlibat dalam peristiwa itu saja.
  2. Action news, Yaitu berita yang hanya mengemukakan perbuatan,tindakan (kejadian) yang terlibat dalam peristiwa itu saja (mengisahkan jalannya peristiwa itu).
  3. Quote news, Yaitu berita yang hanya mengemukakan kutipan dari hal yang diucapkan oleh para tokoh yang terlibat dalam peristiwa itu.

Pendekatan berikutnya adalah soft news.

 

2.6 Piramida terbalik

Bagian paling penting dituangkan dalam lead atau alinea pertama berita

Bentuk Piramida tegak; penulisan berita diawali dari hal- hal yang kurang penting, kemudian diikuti kehal- hal yang makin lama makin penting. Bentuk Pararel; penulisan berita ini antara alinea- alinea awal, pertengahan hingga akhir dianggap memiliki bobot yang tidak jauh berbeda.
Bentuk Kronologis; penulisan bentuk ini memaparkan data- data atau informasi secara berurutan.Antara alinea awal, pertengahan sampai akhir berita merupakan proses waktu atau peristiwa yang sulit untuk dipisahkan.Dalam jurnalistik ada tiga macam tulisan yang biasanya dipakai media massa yaitu :
Straight News : berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas dan padat akan unsur 5W+1H pada lead dan menggunakan piramida terbalik.

Untuk menulis berita memiliki struktur dengan pola piramida terbalik, yaitu menempatkan fakta paling penting pada awal berita dari bahan-bahan berita yang diperoleh, kemudian fakta-fakta penting lainnya, dan selanjutnya fakta yang kurang penting ditempatkan dibawah.

Metode piramida terbalik ini adalah bentuk yang paling tepat untuk kepentingan efesiensi ruang halaman surat kabar. Sehingga kalau terjadi pemotongan berita, redaksi tinggal memotang bagian akhirnya saja.

Disamping itu pembaca yang tidak memiliki waktu, dapat membaca bagian awalnya saja, mereka sudah mendapatkan informasi.

Inilah hal-hal yang dimaksud dengan pola piramida terbalik:

  1. a)    Judul berita:

Kepala berita (head line). Gunanya untuk memperkenalkan isi berita isi berita yang akan ditulis. Judul ini hendaknya mencerminkan isi berita.

Kemampuan jurnalis dapat dilihat dari keterampilannya dalam meramu berbagai informasi menjadi satu berita yang utuh. Menurut Bill Kovach dan Tom Resenstiel dalam bukunya Sembilan Elemen Jurnalistik, tugas utama seorang jurnalis adalah menyampaikan kebenaran. Namun selain menyampaikan kebenaran, jurnalis pun dituntut untuk pandai merangkai serta menyusun informasi-informasi yang diperolehnya menjadi sebuah berita yang menarik dan enak dibaca.

Suhandang(2004) mengatakan, menurut kepentingan beritanya ada empat jenis judul yang perlu diketahui.

  1. Banner headline, yaitu jenis judul berita untuk jenis berita yang sangat penting dengan cara menonjolkan jenis dan ukuran huruf yang mampu mencerminkan sifat gagah dan kuat dalam penyajiannya.(mampu menempati 4 kolom besar surat kabar)
  2. Spread headline , yaitu jenis judul berita untuk jenis berita yang penting. Cara penyajiannya lebih kecil dipandingkan Banner headline (hanya mampu menempati 3 kolom)
  3. Secondary headline, yaitu jenis judul berita yang kurang penting. Cara penulisan hurufnta lebih kecil ukuran dan ketebalannya dari Spread headline
  4. Subordinated headline, yaitu jenis judul berita yang tidak penting (kadang hanya untuk mengisi kekosongan kolom)

Dari keserasian baris judul berita dapat dibagi beberapa jenis

  1. Cross line headline : judul terdiri dari satu baris
  2. Pyramide headline : judul yang susunannya lebih dari satu baris dan berbentuk pyramid
  3. Inverted ptramide headline : : judul yang susunannya lebih dari satu baris dan berbentuk pyramid terbalik
  4. Flus left headline : judul terdiri dari beberapa baris disusun rata tepi kiri.
  5. Flus right headline : judul terdiri dari beberapa baris disusun rata tepi kanan.
  6. Hanging indention headline : judul yang terdiri dari tiga baris atau lebih yang susunan panjangnya dimulai baris pertama.

Kendala yang banyak ditemui, terutama bagi jurnalis pemula adalah menyusun judul berita yang menarik. Menarik yang dimaksud adalah mampu membuat pembaca penasaran dan ingin membaca sampai akhir. Disinilah perlu adanya eye catching yang menjadi daya tarik dari sebuah judul berita.

Aturan tentang menyusun judul berita yang menarik ini, berlaku di seluruh media massa mulai dari cetak, elektronik sampai online. Aturan baku untuk membuat judul yang menarik diantaranya :

  • Judul adalah kalimat lengkap yang terdiri dari subjek dan predikat. Artinya, sebuah judul berita harus menggambarkan isi dari berita yang hendak diinformasikan.
  • Judul berita padat, ringkas dan pendek. Judul berita maksimal terdiri dari delapan suku kata. Idealnya, lebih ringkas sebuah judul berita maka lebih efektif.
  • Judul berita bukan sekedar rangkaian kata saja, tetapi harus menggambarkan isi dari berita. Sehingga pembaca/pemirsa/pendengar langsung memahami apa yang hendak diinformasikan.
  • Judul berita harus mudah dipahami oleh berbagai khalayak. Karena pembaca/pemirsa/pendengar media massa bersifat heterogen dan anonim. Sehingga pesan harus mampu dipahami oleh berbagai kalangan.
  • Judul berita menggunakan kata-kata sederhana. Hal ini pun berkaitan dengan khalayak yang berasal dari berbagai latar belakang.
  • Judul berita sebisa mungkin harus menghindari kata tanya atau tanda tanya. Hal ini guna memperjelas informasi yang akan diberitakan. Mencegah terjadinya pemahaman khalayak yang ambigu.
  1. b)    Date Line:

Ini merupakan keterangan sebagai petunjuk sebagai: tempat kejadian(nama kota) dan waktu penyusunan berita,yaitu tempat atau waktu berita diperoleh dan disusun. Contohnya Jakarta, Kompas; Jakarta: Republika, Senin

  1. c)    Teras Berita:

Biasanya dinamakan LEAD, yaitu alinea pertama dari sebuah berita yang merupakan inti terpenting dari keseluruhan isi berita yang disajikan.

Dalam struktur sebuah berita ada bagian yang disebut lead atau teras berita. Lead adalah paragraf pertama dalam berita yang mengandung gambaran umum suatu berita.

Teras Berita dalam sebuah berita menjadi sangat penting karena akan menggambarkan keseluruhan berita dan menjadi daya tarik berita agar diminati khalayak. Abdul Chaer (2010:127) menyebutkan bahwa lead yang fungsinya sama dengan intro dalam musik disebut juga teaser, penggoda, karena pada hakekatnya bagian awal dari tulisan tak ubahnya sebagai penggoda agar pembaca tertarik untuk membacanya terus.

Teras Berita yang ideal adalah yang menggandung unsur 5W + 1 H. Unsur 5 W + 1 H yang dimaksud adalah What (Apa), Who (Siapa), Why (Kenapa), When (Kapan), Where (Dimana) dan How (Bagaimana). Namun tidak ada urutan rumus yang pasti dalam menempatkan mana yang harus lebih dulu ditulis.

Teras berita yang idal bukan berarti harus selalu diikuti. Dalam beberapa media massa memiliki toleransi dan aturan tersendiri  terhadap teras berita. Namun yang terpenting teras berita tetap mencerminkan keseluruhan isi berita dan menarik pembaca untuk membaca berita tersebut.

Dalam memudahkan seorang wartawan untuk membuat teras berita, Melvin Mincher  merumuskan apa yang harus dilakukan wartawan dalam membuat sebuah lead.

Pertama seorang wartawan haruslah menanyakan kepada dirinya sendiri tentang fakta-dakta yang ditemukan di lapangan. Pertanyaan yang harus ditanyakan adalah:

  1. Apa yang unik, atau paling penting atau tidak biasa dari sebuah kejadian?
  2. Siapa yang terlibat – siapa yang melakukan atau siapa yang memberikan penjelasan?

Setelah berhasil menjawab dua pertanyaan diatas maka seorang wartawan harus menjawab pertanyaan untuk membentuk sebuah lead:

  1. Lead jenis apa yang lebih tepat dipakai
  2. Gaya bahasa seperti apa yang akan dipakai di dalam lead
  3. Apa yang lebih membuat pembaca tertarik untuk ditempatkan diawal.

Pertanyaan diatas mungkin terlihat mudah, tetapi dalam kenyataannya masih membuat wartawan terutama wartawan pemula kesulitan. Akibatnya teras berita menjadi tidak fokus dan tidak menggambarkan keseluruhan isi dari berita tersebut.

Untuk memudahkan dalam menulis maka lead diklasifikasikan menjadi beberapa jenis:

  1. Summary Lead, jenis ini cukup berisi ringkasan singkat tentang inti yang terjadi dalam sebuah kejadian. Lead jenis ini yang biasa dipakai untuk berita singkat seperti straight news ataupun flash news. Lead jenis ini menyajikan unsur 5W + 1 H didalamnya secara singkat.
  2. Comprehensive lead, jenis ini menggambarkan secara keseluruhan gambaran dari sebuah kejadian. Lead jenis ini biasa juga disebut roundup lead. Lead jenis ini menekankan unsur “kapan” dalam pembukaan yang menjadi esensi berita yang diikuti oleh fakta-fakta lainnya.
  3. Accident lead, jenis ini adalah kombinasi dari summary lead dan  comprehensive lead. Yang menjadi ciri khas dari lead jenis ini karena lead ini lebih menekankan pada unsur “siapa” pada penulisannya.
  4. Punch lead, jenis ini dimulai dengan menuliskan fakta terbesar, dan terpenting dalam berita. Jenis ini disebut punch lead karena “guncangan” akan dirasakan pembaca pada baris kalimat dan akan terus membaca berita tersebut.
  5. Crusade lead, jenis ini digunakan untuk mengkampanyekan atau menjelaskan suatu kejadian yang tidak pasti.
  6. Astonisher lead, jenis ini ditunjukan untuk membuat pembaca tercengang sehingga akan timbul rasa penasaran untuk membaca kelanjutan berita tersebut.
  7. Explosive lead, jenis ini adalah jenis lead yang biasa digunakan untuk menulis berita yang mengagetkan para pembaca.
  8. You-and-I lead, jenis ini biasa digunakan untuk berita yang membutuhkan kedekatan antara berita dengan pembaca. Hal ini agar pembaca merasa lebih dekat secara emosional dan menarik untuk membaca berita tersebut.
  9. Suspended-Interest lead, jenis ini menggunakan fakta tambahan diawal dan memindahkan fakta utama di belakang lead.
  10. Question lead, jenis ini menggunakan pertanyaan untuk memulai bertia yang akan disampaikan.
  11. Quote lead, jenis ini menggunakan kutipan dari perkataan narasumber sebagai awalan berita yang akan disampaikan.
  12. Dependent lead, jenis ini digunakan untuk memberi tekanan pada sebab-akibat dari sebuah kejadian. Biasanya lead jenis ini menggunakan kata hubung pada awal kalimat.
  13. Than-and-Now lead, jenis ini biasa digunakan untuk menambah kesan dramatis pada sebuah berita dengan menggambarkan dulu dan sekarang.
  14. Here-and-There lead, Jenis ini biasa digunakan untuk membandingkan satu tempat dengan tempat lainnya.
  15. Epigram lead, jenis ini menggunakan sajak atau ungkapan pendek untuk mengawali lead. Ungkapan tersebut bisa berarti baik ataupun sebaliknya.

Macam-macam LEAD

1)lead ringkasan

Lead model ini banyak dipakai dalam penulisan straight news, yaitu menuliskan inti sari cerita / peristiwa. Lead ini bisa saja menarik jika penulis mempunyai persoalan yang kuat untuk diceritakan. Model ini cenderung gampang ditulis, sehingga bila penulis kehabisan kretivitas atau dikejar deadline mereka cenderung memilih model ini.

Contoh
1)Membuat mobil kotak sabun tidak mudah bagi Dedi, 11, yang lumpuh selama lima tahun.
2) Didikan agama dan hobinya berjudi semasa muda merupakan kombinasi yang membuat Polisi Ahmad Husen jadi musuh paling berbahaya bagi para penjudi di Palembang.
2.Lead naratif

Model ini banyak disukai oleh para penulis fiksi (novel, cerita pendek). Penulis berusaha menarik minat pembaca melibatkan emosi pembaca ke dalamnya. Tekniknya adalah menciptakan suatu suasana dan membiarkan pembaca mengidentikkan diri dengan tokoh utama. Hasilnya seperti sebuah film yang baik. Apakah anda pernah merasa haus ketika menyaksikan tokoh dalam sebuah film sedang kehausan di tengah padang pasir ? Apakah anda gemetar ketakutan ketika menyaksikan film horor ? Lead ini cocok untuk feature petualangan.

Contoh :
1) Batu-batu besar menengadah mengancam sekitar 60 meter di bawah, ketika Kuswoyo berjuntai di ujung tambang, pada lereng curam, sementara angin kencang berdesir di sebelah utara puncak Pangrango.
2) Petugas polisi Woworuntu melihat dengan gemetar ke arah laras senjata lawan, kemudian meloncat ke samping secepat loncatan kucing, sambil mendepak senjata itu dan ia menembakkan revolvernya.
Keuntungan lead ini adalah bisa menggaet pembaca lebih efektif daripada lead model lain. Tetapi kerugiannya tidak banyak peristiwa yang bisa dibuat dengan lead model ini, kalau dipaksakan juga malah akan menjadi norak dan merusakkan bangunan “cerita”.

  1. Lead Deskriptif

Lead ini berusaha menggambarkan tokoh atau tempat kejadian dalam pikiran pembaca. Kalau lead naratif meletakkan pembaca di dalam cerita maka lead deskriptif meletakkan pembaca beberapa meter di depan sebuah tempat atau peristiwa dan berfungsi sebagai orang yang menonton, mendengar atau mencium baunya. Kunci lead model ini adalah penggunaan kata sifat (adjektif) yang tepat.

Contoh:
1) Mata yang coklat dan dingin itu menyipit ketika mengamati sebuah wajah. Ia seolah menembus tempat persembunyian kebohongan. Itulah mata seorang polisi.
2) Bentakan tentara dan nyanyian sedih budak-budak seolah-olah bergantungan di udara di sekeliling rumah berusia 130 tahun itu. Di sekitarnya, rerumputan tegak setinggi lutut.
3) Hakim Subyakto dengan senyum mengejek, melongok lewat jendelanya untuk melihat wajah seorang pengacara muda yang dengan susah payah berusaha mencari sela-sela hukum untuk menyelamatkan kliennya.

4.Lead kutipan

Kutipan yang dalam dan ringkas bisa menarik, terutama bila berasal dari ucapan orang terkenal. Perlu diingat bahwa kutipan ini tidak boleh hanya menjadi sekedar tempelan tetapi harus menyiapkan pentas bagi babak selanjutnya bagi tulisan kita, sehingga kutipannya pun harus memusatkan diri pada sifat cerita itu. Contoh : “Rakyat banyak sobat, adalah seekor binatang buas yang menakjubkan, kata H.L. Mencken.
Mencken adalah seorang yang sinis dan dengan kutipan itu orang akan tergaet membaca dan mengetahui watak orang itu. Kerugian lead model ini adalah bahwa kutipan bisa keluar dari konteks cerita.

  1. d)    Tubuh Berita:

Tubuh berita akan mudah diselesaikan jika judul dan teras berita sudah disiapkan. Tubuh berita merupakan keseluruhan dari peristiwa yang diangkat menjadi berita dan merupakan penerusan dan penjabaran lebih lanjut isi teras berita. Penjelasan itu meliputi penjelasan tentang kelengkapan peristiwa yang diberitakan dan dianggap perlu diuraikan kembali untuk memberi keterangan poada berita yang sudah disinggung pada teras berita.
Tubuh berita dapat disusun dengan susunan piramida terbalik maksudnya, ditulis dari keterangan lanjut yang dianggap penting sampai yang kurang penting. Disusun dengan susunan kronologis, maupun dengan susunan di mana informasi penting diletakkan di belakang. Di samping itu kekuatan tubuh berita dapat pula dibangun dengan menyertakan kutipan, baik langsung maupun tidak langsung, dari sumber berita; menyertakan nama/jabatan sumber berita (attribution); memberi identifikasi yang jelas tentang siapa sumber berita serta menyertakan latar belakang berita.

Adapun Cara lain yang daoat digunakan untuk menyusun tubuh berita pada umumnya sebagaiberikut:
1. laporan tentang keterangan verita harus bersifat menyeluruh
2. ketertiban dan keteraturab mengikuti gaya menulis berita
3. tepat dalam penggunaan bahasa dan tata bahasa
4. ekonomi kata tetap diperhatikan
5. gaya penulisan harusnya hidup, punya warna, makna dan imaginasi.

 

Tubuh (body) berita berisikan pemaparan masalah, penjelasan-penjelasan lebih lanjut dari apa-apa yang telah disebutkan dalam teras berita. Pada tubuh berita inilah terdapat uraian yang lebih terperinci mengenai isi berita yang disusun berdasarkan urutan terpenting, penting, kurang penting, tidak penting.

Body atau tubuh berita berisi peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat padat, dan jelas. Dengan demikian, body merupakan perkembangan berita.

Selain unsur tersebut, dalam berita harus terdapat unsur-unsur 5W + 1 H, yakni :

  1. What : Apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
  2. Who   : Siapa yang terlibat di dalamnya ?
  3. Where : Dimana terjadinya peristiwa itu?
  4. When  : Kapan terjadinya?
  5. Why    : Mengapa peristiwa itu terjadi?
  6. How    : Bagaimana terjadinya?

 

  1. e)    Tambahan:

Pada akhirnya setelah yang tidak penting itu ditambahkan pula dengan hal-hal lain yang masih ada hubungannya dengan keseluruhan isi berita.

 

Transisi berarti peralihan dari paragraf yang satu keparagraf berikutnya.Transisi menghubungkan dua paragraph yang berdekatan.transisi bisa berupa kata, bisa juga berupa kalimat. Dalam bahasa jurnalistik, tidak ada ketentuan apakah setiap paragraph harus memakai transisi.transisi  ditandai dengan kata hubungan kelanjutan seperti kata lalu, dan, serta: kata hubungan tarwaktu seperti sekarang, sebelum, kemudian ; kata penanda kalimat seperti misalnya; kata penanda  kontrak seperti tetapi.

3.1 KESIMPULAN

Struktur berita yang pertama adalah judul Berita (Headline). Struktur berita yang kedua adalah baris tanggal (date line). Struktur berita selanjutnya adalah teras berita (lead/intro). Struktur berita yang tidak kalah penting adalah tubuh berita.

Judul berita berfungsi menolong pembaca yang bergegas untuk cepat mengenal kejadian- kejadian yang terjadi di sekeliling nya untuk diberitakan. Fungsi lainnya adalah dengan teknik grafika dengan tipe-tipe huruf, judul berita menonjolkan berita tadi untuk lebih menarik orang membacanya. Hal ini karena sifat manusia diabad modern ini selalu bergegas. Maka banyak pembaca surat kabar yang hanya membaca judul berita saja. Sehingga sering disebut headline reader.

Baris tanggal yaitu tanggal berita itu dibuat singkatan (inisial) dari surat kabar atau sumber berita tadi. . Teras berita adalah bagian yang tersulit karena teras berita yang baik haruslah mampu menyajikan fakta yang penting yang diberitakan dan dapat pula menarik minat pembaca untuk membaca lebih jauh. Hal ini karena sifatnya yang ingin menonjolkan bagian-bagian.

Maka kesimpulan tentang nilai penting yang terkandung oleh masing masing bagian berita diatas, antara lain :

 

  1. a)     Judul berita merupakan bagian terpenting dari berita. Hal ini karena sebelum masuk pada isi berita, pembaca akan melihat judul berita terlebih dahulu. Judul berita juga berperan untuk menarik pembaca pada isi beritanya. oleh karena itu penulisan judul menggunakan font yang lebih besar dan bercetak tebal agar mudah dikenali pembaca dan dapat menonjolkan isi berita.

 

  1. b)     Bagian baris tanggal adalah hal yang juga sangat penting dalam sebuah berita. Pembaca data langsung mengetahui kapan kejadian tersebut terjadi dengan melihat inisial tanggal yang tercantum.

 

  1. c)     Lead atau teras berita adalah bagian yang sangat penting dari berita. Di dalam teras berita terangkum inti dari keseluruhan isi berita. Setiap lead juga ditulis untuk menarik pembaca melihat lebih lanjut isi berita.d)     Tubuh berita merupakan kelanjutan isi berita yang dapat memberitahukan secara lebih rinci tentang keseluruhan peristiwa yang diberitakan.

 

 

Ibarat sebuah rumah yang berdiri karena rangka bangunan maka berita juga mempunyai struktur atau rangka. Struktur inilah yang digunakan sebagai pedoman dalam menulis sebuah berita.

 

 

 

 

 

Secara umum struktur berita terdiri dari headline atau judul, dateline (baris tanggal), lead (teras berita) dan body (tubuh berita).

 

Headline (Judul Berita)

 

Merupakan perasan dari lead berita atau teras berita. Fungsinya antara lain untuk menarik perhatian pembaca, menyimpulkan isi berita, m

embantu menentukan nada media/suratkabar dan melukiskan mood berita.

 

Dateline (Baris Tanggal)

 

Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada pula yang terdiri dari atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian.

 

Tujuannya adalah menunjukkan tempat kejadian dan inisial media yang bersangkutan.

 

Lead (Teras Berita)

 

 

3.2DAFTAR PUSTAKA

 

Adinegoro.1963. publistik & Djurnalistik.Djakarta: Gunung Agung

 

Effendy, onong uchjana.1992. ilmu komunikasi teori dan praktek.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

 

Lasswell, harold d. 1972. the structure and function of communication in society.urbana-chicago :university of illionis press

 

Littlejohn, Stephe W. dan Karen A. Foss. TeoriKomunikasi. Jakarta: SalembaHumanika.

 

Oey hong lee. 1965. publistik pers.jakarta: balai buku ichtiar

 

Rohmadi Muhammad.2011.Kiat suksesmenjadipenulisdanwartawanprofessional.Surakarta: Cakrawala Media

Santoso, Edi dan Mite Setiansah. 2010. TeoriKomunikasi. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Schramm, wilbur, dan donald f., roberts.1971. the process and effects of mass communication, revised edition.urbana-chicago-london : university of illionis press.

Undang-undang no. 11 tahun 966 tentang ketentuan-ketentuan pokok pers.

West, Ricarddan Lynn H. Turner. 2008. TeoriKomunikasi :AnalisisdanAplikasi. Jakarta: SalembaHumanika.

Tinggalkan komentar